APA DAN BAGAIMANA KELUARGA SAKINAH
Dalam Islam kata Sakinah menandakan ketenangan dan kedamaian secara khusus,yakni kedamaian dari Allah yang berada dalam kalbuSakinah berasal dari kata ‘Sakan’ yang berarti tenang,merdeka,hening,tinggalDi dalam Al Quran istilah Sakinah dapat dijumpai antara lain :
1. Q.S. Al Baqarah (2):248 Dan Nabi mereka menjawab,”Tanda kepemimpinannya ialah datangnya Tabut (Peti Taurat) kepadanya,yang mengandung ketenangan (memuaskan hati) dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun yang dibawa oleh para malaikat”,Sesungguhnya ini merupakan ayat bagimu bila kamu betul-betul beriman.
2. Q.S. At Taubah (9) : 26 Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan orang mukmin dan Allah juga menurunkan bala tentara yang tidak terlihat olehmu,saat itu Allah mengazab orang kafir, Itulah pembalasan bagi orang kafir.
3. Q.S At Taubah (9) : 40 Jika kamu tidak menolong Muhammad,Allah cukup sebagai penolongnya,ketika orang kafir mengusirnya dari Mekah,dengan seseorang yang menyertainya,berdua didalam gua,saat itu Muhammad berkata kepada sahabatnya,”Jangan Sedih,Allah pasti dipihak kita”.Allah menurunkan ketenangan kepada Muhammad dan memperkuat dengan tentara yang tidak terlihat olehmu. Saat itu Allah menjadikan wibawa orang kafir sangat merosot,Adapun Kalimat Allah tetap tinggi, Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana
4. Q.S. Al Fath (48) : 4 Dialah Tuhan yang menurunkan rasa tentram (ketenangan) di hati orang beriman,agar imannya makin hari makin kuat.Kepunyaan Allahlah seluruh tentara di langit dan di bumi.Dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
5. Q.S. Al Fath (48) : 18 Sungguh Allah telah rido kepada orang mukmin, saat mereka berjanji kepadamu di bawah sebatang pohon, Allah mengetahui segala yang terkandung dalam hati mereka.Kemudian kepada mereka Allah menurunkan rasa tentram (ketenangan) dan memberi kemenangan yang dekat.
6. 6. Q.S. Al Fath (48) : 26 Sewaktu orang kafir membangkitkan semangat jahiliyah,yakni kesombongan,Allah menurunkan ketenangan kepada Rosul-Nya dan kepada orang yang beriman,Dan Ia menjadikan orang mukmin selalu berpegang pada sikap takwa,Mereka yang paling berhak dan patut memiliki sikap itu,Allah MahaMengetahui akan segala sesuatu.
7. 7. Q.S. Ar Ruum (30) : 21 Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya,dan dijadikannya diantaramu rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah),Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Pengertian 'Sakinah'
Kata 'Sakinah' mempunyai beberapa pengertian :- Ketenangan- Rasa Tentram- Bahagia- Sejahtera Lahir Batin- Kedamaian secara Khusus- Hal yang memuaskan hati
Definisi Keluarga (Suami Isteri) Sakinah
Keluarga Sakinah adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memberikan kasih sayang kepada anggota keluarganya sehingga merkea memiliki rasa aman, tentram, damai serta bahagia dalam mengusahakan tercapainya kesejahteraan dunia akhirat. Keluarga yang harmonis, sejahtera, tenteram dan damai. Surat Ar-Rum : 21 Artinya: "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."Keluarga sakinah dicapai melalui Mawadah Wa Rachmah. Mawadah: kasih sayang, yang lahir dari interaksi fisik. Rahmah: kasih sayang, yang lahir dari interaksi batin. Interaksi fisik semakin lama semakin berkurang. Interaksi batin semakin lama semakin menguat, tergantung bagaimana pasangan memupuk dan menjaganya. Pendekatan kasih sayang pendekatan yang paling ideal untuk menciptakan keluarga sakinah. Untuk mencapai keluarga sakinah perlu ada keseimbangan antara hak dan kewajiban masing-masing istri dan suami.
KELUARGA SAKINAH DAN PEMBINAAN MANUSIA TAQWA
Taqwa :Taqwa adalah nilai hidup yang tertinggi bagi manusia di hadirat Allah SWT.Hal ini dapat tercemin dalam Al Quran antara lain :
1. Q.S. Al Hujurat (49) : 13 Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku,supaya kamu saling kenal mengenal.Sesunguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling Taqwa diantara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal”
2. 2. Q.S. Al Baqarah (2) : 177 “Bukankah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebajikan,akan tetapi sesungguhnya Kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,hari kemudian,malaikat-malaikat,kitab-kitab,nabi-nabi,dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,anak-anak yatim,orang-orang miskin,musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang yang meminta-minta,dan (memerdekakan) hamba sahaya,mendirikan shalat dan menunaikan zakat,dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,dan orang-orang yang bersabar dalam kesempitan,penderitaan dan dalam peperangan.Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya),dan merka itulah orang-orang yang bertaqwa”Penjelasan
3. Menurut ayat tersebut, ciri-ciri ketaqwaan dapat dilihat pada kadar keimanan (aqidah),ibadah,akhlak,serta hubungan kemasyarakatan seseorang.Dengan demikian,apabila segi-segi keagamaan ini telah dihayati dan diamalkan,akan terbentuklah rasa penghambaan kepada Allah secara mutlak,dan akan memberikan kebahagiaan yang tinggi nilainya.Semakin tinggi kadar akidah ,ibadah,akhlak serta hubungan kemasyarakatan seseorang ,semakin tinggi pulalah rasa pengabdiannya kepada Allah. Selanjutnya rasa pengabdian yang menghadap kedalam kesadaran jiwa akan membentuk hati nurani.Dalam proses selanjutnya hati nurani akan mempengaruhi anmendasari segalaunsur kepribadian (Kerokhanian, pikiran, perasaan, kemauan, hubungan sosial),yang tercermin dalam sikap dan aktivitas hidup .Jika sudah demikian halnya terbentuklah pribadi taqwa,yaitu pribadi muslim yang sempurna.
4. Q.S. Al A’raf (7) : 172“Dan ingatlah Tuhanmu ketika mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari Sulbi merekadan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman);’Bukanlah Aku ini Tuhanmu ? Merka menjawab : Betul (Engkau Tuhan Kami) kami menjadi saks.
Penjelasan
Semua manusia mempunyai kemampuan untuk menjadi hamba Allah yang taqwa. Kemampuan ini bersumber kepada kemampuan dasar manusia yang dibawanya sejak lahir,yaitu dorongan dasar untuk mengabdi kepada Allah dan dorongan dasar untuk berakhlak mulia. Dorongan dasar yang pertama diperoleh semenjak roh manusia berjanji di dalam arwah. Dorongan dasar kedua berasal dari sifat-sifat dasar manusia yang merupakan pemberian Allah SWT semenjak rohnya ditiupkan kedalam badan jasmaninya.Sifat-sifat manusia seperti kasih sayang,rasa tanggung jawab,suci,sabar,adil,pemaaf adalah sifat-sifat dasar manusia.4. Q.S. Al Hijr (15) : 29 “Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya dan telah meniupkan roh (ciptaan)Ku,maka tunduklah kamu kepadaNya dengan bersujud”Penjelasan Untuk menjadi manusia taqwa,seseorang harus dapat mengembangkan dorongan dasar rasa ketauhidan serta dorongan dasar untuk berakhlak mulia secara terus menerus,semenjak masa kanak-kanak.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya,Kedua kemampuan dasar memerlukan banyak faktor antaralain lahan.Dalam hal ini keluarga sakinah merupakan lahan yang sangat subur,Orang tua sebagai penanggung jawab keluarga,dalam proses ini berperan sangat menentukan.Sebagai manusia taqwa, orang tua akan menentukan konsep-konsep dasar yang berhubungan dengan tumbuh dan berkembangnya ketaqwaan anggota keluarganya. Konsep –konsep itu antara lain bentuk dan diri manusia taqwa yang dicapai,tujuan pembentukannya,meteri-materi yang diperlukan,metode yang akan diterapkan,dan sarana-sarana yang akan menunjang.
Apabila pembinaan ketaqwaan sudah dimulai sejak dini,yaitu sejak masa kanak-kanak,maka pembinaannya pada masa dewasa akan lebih mudah.Pembinaan ini ditempuhnya baik melalui keluarga,sekolah,maupun masyarakat. Pada perkembangan selanjutnya akan lahirlah manusia taqwa yang siap untuk membentuk keluarga sakinah baru. Dengan demikian antara keluarga sakinah dan ketaqwaan terdapat hubungan timbal balik yang sangat erat. Manusia taqwa dilahirkan oleh keluarga sakinah sebaliknya rasa ketaqwaan dapat memberikan makna pada kehidupan manusianya serta memperkokoh dan melahirkan keluarga sakinah.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, Manusia Taqwa mempunyai kedudukan tertinggi disisi Allah SWT. Kemampuan dasar untuk menjadi manusia taqwa dibawa sejak lahir,berupa dorongan dasar untuk mengabdi kepada Allah SWT dan berAkhlak mulia serta dorongan dasar yang berasal dari sifat-sifat dasar manusia merupakan pemberian dari Allah SWT Manusia Taqwa dapat dilahirkandarikeluarga Sakinah,sebaliknya Keluarga Sakinah dapat melahirkan manusia Taqwa.
KELUARGA SAKINAH DAN PEMBINAAN MASYARAKAT SEJAHTERA
1. Terbentuknya Masyarakat Sejahtera1. Q.S. Saba’ (34) : 15 “Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun disebelah kanan dan sebelah kiri.(kepada mereka dikatakan ): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugrahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya.(Negrimu)adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”Ungkapan “Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghafur” (Suatu Negeri yang baik dan Tuhan Maha Pengampun)Merupakan gambaran masyarakat ideal yang didambakan “Masyarakat Utama,Adil, Makmur penuh Ridha Tuhan “
2. Masyarakat Sejahtera“Masyarakat yang anggota-anggotanya merasa aman dan tentram dalam seluruh kehidupan,baik secara perorangan maupun kelompok”
3. Rasa Aman dan Tentram“Menyangkut hidup kejasmanian dan kerohanian”diperlukan antara lain :Adanya suasana ketaqwaan kepada Allah SWTDapat mengembangkan sifat adil berdasarkan nilai ke-IslamanBebas dari ketidakseimbangan ekonomi dan ketimpangan sosial.Tumbuh rasa saling memiliki dan tumbuh dorongan untuk memperhatikan kesejahteraan anggota yang lain.
4. Usaha untuk Meningkatkan Kesejahteraan MasyarakatMerupakan keharusan bagi seorang muslimIsyarat Al Quran dalam S.Al Ma’un [107] :1-7Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama.Itulah orang yang menghardik anak yatim.Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.Maka celakalah bagi orang-orang yang lalai dari sholatnya.rang-orang yang riaDan enggan (menolong dengan) barang-barang
5. Peran Keluarga SakinahDapat melahirkan manusia taqwa(Dalam jumlah besar) keluarga sakinah dapat melahirkan masyarakat sejahtera
6. Keluarga Sakinah (dasar Syari’at Islam)Ialah Ikatan hubungan èsuami-istri yang dibentuk berdsarkan syariat Islam,dengan tujuan menciptakan suasana harmonis,penuh kasih sayang dan iliputi rahmat dalam lingkungan keluarga
7. Keluarga Sakinah (yang dikehendaki Fitrah Manusia dan Agama)ialah terwujudnya suasana keluarga yang mempunyai satu tujuan ,kompak,rukun,damai,akrab,penuh persahabatan,intim,saling menghargai,saling mempercayai dan bersikap ramah antara satu dengan lainya
8. Keluarga Sakinahadalah keluarga yang dibentuk berdasar perkawinan yang syah,mampu memberikan kasih sayang pada anggota keluarganya sehingga mereka memiliki rasa aman,tentram,damai serta bahagia,dalam mengusahakan tercapainya kesejahteraan dunia akherat (Q.S AR Rum [30] : 21)
Kesimpulan
Manusia taqwa dapat melahirkan keluarga sakinahKeluarga sakinah merupakan lahan manusia taqwaKeluarga sakinah (dalam jumlah besar) dapat melahirkan masyarakat sejahteraMasyarakat sejahtera yang diharapkan merupakan masyarakat utama,adil,makmur yang diridhoi Allah SWT
Manusia taqwa dapat melahirkan keluarga sakinahKeluarga sakinah merupakan lahan manusia taqwaKeluarga sakinah (dalam jumlah besar) dapat melahirkan masyarakat sejahteraMasyarakat sejahtera yang diharapkan merupakan masyarakat utama,adil,makmur yang diridhoi Allah SWT
UPAYA MEMBENTUK KELUARGA RUMAH TANGGA SUAMI ISTERI YANG SAKINAH
Dalam lingkungan keluarga muslim, orang tua [bapak dan ibu] harus berusaha untuk menciptakan dan menanamkan kepribadian muslim dengan: a. Tanamkan dan mendirik anak untuk bertaqwa kepada Allah, sebagaimana contoh Luqman al-Hakim alam mendirik anaknya: Artinya: "Dan ingatlah takkala Luqman berkata kepada anaknya, sedang ia menasihati dia, hai anakku janganlah engkau sekutukan sesuatu dengan Allah, karena sesungguhnya syirik itu suatu penganiyaan diri yang besar" [Luqman:13]
b. Menciptakan Sifat Kasih Sayang [Mawadtan warahmah] Dalam kehidupan keluarga, anak-anak membutuhkan dialog yang penuh dengan pendekatan manusiawi dan kasih saying. Anak-anak membutuhkan perhatian, pemeliharaan, perlindungan, pengawasan dan bimbingan. c. Orang [bapak dan ibu] harus memberikan nafkah yang baik dan halal dan harus terhindar dari nafkah yang batil. d. Orang tua [bapak dan ibu] berusaha mengajrkan kepada anak-anaknya tentang kejujuran, keadilan, kesabaran dan keikhlasan, sebab pada prinsipnya anak-anak itu membawa potensi [fitrah] dan berusaha mengimitasi, bagaimana cara dan pendekatan dalam pembinaan. e. Berikanlah contoh akhlak yang baik dalam lingkungan keluarga dan ajarkan pada keluarga untuk pandai bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Artinya: Niscaya jikalau kamu semua bersyukur, parti Aku [Allah] akan memberi tambahan padamu semua [Q.S. Ibrahim:7]. f. Berikanlah pegangan hidup sebagai landasan utama ialah dengan mengenalkan kitab suci al-Qur’an sedini mungkin, membaca, mendengarkannya kepada keluarga, mengamalkannya menurut kadar kemampuan.Surat Adz Dzariat (51) :49"Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan, supaya kalian mengingat akan kebesaran Allah."Perkawinan adalah sunnah Allah yang fundamental dan merupakan salah satu urgensi yang pasti dibutuhkan kehidupan. Manfaat perkawinan antara lain: 1) Kelangsungan keturunan dan populasi. 2) Menjaga suami istri agar tidak melakukan perbuatan keji, menangkal penyimpangan seksual dan agar tidak melakukan hal-hal yang diharamkan.
b. Menciptakan Sifat Kasih Sayang [Mawadtan warahmah] Dalam kehidupan keluarga, anak-anak membutuhkan dialog yang penuh dengan pendekatan manusiawi dan kasih saying. Anak-anak membutuhkan perhatian, pemeliharaan, perlindungan, pengawasan dan bimbingan. c. Orang [bapak dan ibu] harus memberikan nafkah yang baik dan halal dan harus terhindar dari nafkah yang batil. d. Orang tua [bapak dan ibu] berusaha mengajrkan kepada anak-anaknya tentang kejujuran, keadilan, kesabaran dan keikhlasan, sebab pada prinsipnya anak-anak itu membawa potensi [fitrah] dan berusaha mengimitasi, bagaimana cara dan pendekatan dalam pembinaan. e. Berikanlah contoh akhlak yang baik dalam lingkungan keluarga dan ajarkan pada keluarga untuk pandai bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Artinya: Niscaya jikalau kamu semua bersyukur, parti Aku [Allah] akan memberi tambahan padamu semua [Q.S. Ibrahim:7]. f. Berikanlah pegangan hidup sebagai landasan utama ialah dengan mengenalkan kitab suci al-Qur’an sedini mungkin, membaca, mendengarkannya kepada keluarga, mengamalkannya menurut kadar kemampuan.Surat Adz Dzariat (51) :49"Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan, supaya kalian mengingat akan kebesaran Allah."Perkawinan adalah sunnah Allah yang fundamental dan merupakan salah satu urgensi yang pasti dibutuhkan kehidupan. Manfaat perkawinan antara lain: 1) Kelangsungan keturunan dan populasi. 2) Menjaga suami istri agar tidak melakukan perbuatan keji, menangkal penyimpangan seksual dan agar tidak melakukan hal-hal yang diharamkan.
KEWAJIBAN
Kewajiban bersama suami istri:
Kewajiban bersama suami istri:
- Syukur bila memperoleh nikmat
- Sabar bila memperoleh kesulitan/cobaan
- Tawakal bila mempunyai rencana
- Musyawarah dalam menyelesaikan persoalan
- Saling menghargai, menghormati, mempercayai dan berlaku jujur
- Setia
- Pandai-pandai menyimpan rahasia rumah tangga, cacat, cela suami-istri.
- Membiasakan hidup sederhana
- Saling nasehat menasehati
- Mempererat silaturahmi antara keluarga suami atau istri
- Siap saling memberikan maaf dan minta maaf bila melakukan kesalahan
Kewajiban bersama terhadap anakSurat An-Nisa, ayat 9 An-Nisaa`:009
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah An-Nisaa`:009
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah An-Nisaa`:009
Kewajiban bersama terhadap anak.An-Nisa ayat 9 “Dan hendaklah takut kepada Allah apabila mereka meninggalkan anak-anak keturunan yang lemah yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) anak-anak tersebut.Ayat ini perintah agar: Mempersiapkan generasi penerus yang mampu bertanggung jawab dan mengemban tugas-tugas dan menjawab tantangan zaman dengan sebaik-baiknya.
Kewajiban terhadap anak tersebut:Meletakkan dasar keagamaan, untuk penanaman keimanan dan ketaqwaan. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk anak dapat berkembang optimal. Memberikan sarana dan prasarana yang memadai sesuai kebutuhan dan kemampuan Memenuhi kebutuhan ekonomis, psikis, fisik dan sosial. Dilakukan pendidikan yang tepat, sesuai masa-masa perkembangan: Dalam kandungan - Masa bayi lahir sampai dengan umur 1 tahun - Masa 1-3 tahun - Masa kanak-kanak - Masa remaja - Masa Dewasa
Dalam kandungan- Hidup dengan ketenangan, tentram, optimis- Makan makanan yang sehat sesuai kebutuhan- Suasana religius- Hidup dalam lingkungan yang bersih dan sehat, cukup oksigen jauh dari Carbon Monoksida.
Masa 0-1 tahun- Bayi lahir dibekali 100 milyar neuron- Akan dihasilkan bertrilyun sambungan
- Sambungan diperkuat rangsangan psikososial- Yang tidak diperkuat akan mengalami atrofi lalu musnahIni yang mempercepat kecerdasan anak.Penelitian di Baylor College of MedicineOtak anak yang jarang dapat rangsangan lebih kecil 20-30% dari ukuran normal seusianya.Penelitian lain:Kapabilitas kecerdasan terjadi- 50% ketika umur 4 tahun- 80% ketika umur 8 tahun- titik kulminasi usia 18 tahun- jadi dalam 4 tahun = kurun waktu 14 tahun- Oleh karena itu masa ini dikatakan “Golden Ages”Masa ini dikatakan juga Masa Oral/Masa Mulut. Segala sesuatu dimasukkan mulut.Pemuas ketidaktentraman melalui mulut. Ketidakberhasilan masa ini dapat tersisa seumur hidup. Masa ini juga disebut masa “Penanaman Kepercayaan Dasar”Pemeliharaan yang baik dan tepat penuh kasih sayang dan kehangatan akan menumbuhkan kepercayaan dasar. Percaya bahwa lingkungan baik, bisa jadi pelindung à ekstrapolasi à penanaman ketaqwaan kepada Alloh.
- Sambungan diperkuat rangsangan psikososial- Yang tidak diperkuat akan mengalami atrofi lalu musnahIni yang mempercepat kecerdasan anak.Penelitian di Baylor College of MedicineOtak anak yang jarang dapat rangsangan lebih kecil 20-30% dari ukuran normal seusianya.Penelitian lain:Kapabilitas kecerdasan terjadi- 50% ketika umur 4 tahun- 80% ketika umur 8 tahun- titik kulminasi usia 18 tahun- jadi dalam 4 tahun = kurun waktu 14 tahun- Oleh karena itu masa ini dikatakan “Golden Ages”Masa ini dikatakan juga Masa Oral/Masa Mulut. Segala sesuatu dimasukkan mulut.Pemuas ketidaktentraman melalui mulut. Ketidakberhasilan masa ini dapat tersisa seumur hidup. Masa ini juga disebut masa “Penanaman Kepercayaan Dasar”Pemeliharaan yang baik dan tepat penuh kasih sayang dan kehangatan akan menumbuhkan kepercayaan dasar. Percaya bahwa lingkungan baik, bisa jadi pelindung à ekstrapolasi à penanaman ketaqwaan kepada Alloh.
Masa 1-3 tahun, Masa anakMasa penanaman aturan-aturan, pipis harus ke toilet, ada aturan yang perlu dipatuhi, ada tata nilai, tidak boleh semau sendiri.Ini pula sebagai dasa penanaman ibadah, sholat dan sebagainya.Pada masa ini juga masa penanaman otonomi. Dibuthkan kiat-kiat penanganan kombinasi keduanya yang tepat.
Semua krisis-krisis masing-masing tahap apabila tidak tertangani dengan tepat akan tersisa seumur hidup.
Semua krisis-krisis masing-masing tahap apabila tidak tertangani dengan tepat akan tersisa seumur hidup.
Pilar-pilar pendidikan dalam keluarga.Ada 3 pilar utama pendidikan dalam keluarga.
1) Kasih sayang 2) Sosialisasi 3) Aturan-aturan yang jelas dan konsisten.
1) Kasih sayang 2) Sosialisasi 3) Aturan-aturan yang jelas dan konsisten.
Ketiganya dibingkai dengan doa. Dorothy Law mengemukakan jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan (Rahmat, 1992). Betapa besar peran cinta dan kasih sayang orang tua pada kehidupan anak. Nabi Muhammad dalam kaitannya dengan ini mengemukakan: “Man Ia Yarham La Yurham”, siapa yang tak menyayangi ia tak akan disayangi. Jika orang tua gagal mengungkapkan kasih sayang pada anaknya anakpun tidak akan mampu mencintai orang tua, dalam pergaulan merekapun tak akan mampu mencintai atau menyayangi orang lain.Nabi memberi contoh bagaimana hubungan kasih orang tua dengan anak. Beliau menyatakan kasih sayangnya pada putrinya. Fatimah, sekalipun di depan para sahabat. Banyak anak tidak tahu bahwa orang tuanya menyayangi, baru tahu setelah meninggal.
Metode Pendidikan dalam Keluarga
Dr. Abdullah Nashih Ulwan (1981) memberikan 5 metode pendidikan utama:
- Pendidikan dengan keteladanan.
- dengan adat kebiasaan
- nasihat
- memberikan perhatian
- memberikan hukuman
Keteladanan orang tua, keteladanan keluarga akan memberikan arahan yang membekas pada diri pribadi anak. Bagaimana orang tua bertutur sapa dengan anggota keluarga yang lain, bagaimana hidup yang santun, bagaimana orang tua memanfaatkan waktu, bagaimana orangtua berpegang teguh pada prinsip-prinsip agama merupakan pedoman hidup yang tidak dapat terucapkan namun nyata dalam kehidupan sehari-hari anak. Ini akan merupakan pelajaran hidup yang sangat dominan dalam kehidupan anak. Tanpa keteladanan yang baik dari orang tua, pendidikan terhadap anak tidak akan berhasil dan nasehat-nasehat tidak akan membekas. Orang tua tidak dapat mengharapkan anak-anaknya berbuat keutamaan, kemuliaan, dan akhlak yang terpuji kalau orang tua juga tidak berbuat demikian. Surat 61: 2-3.Oleh karenanya sangat utama keteladanan orang tua dalam membina anak-anak yang bertakwa, baik budi, bersemangat, berperilaku terpuji juga merupakan salah satu cara pendidikan yang perlu dilakukan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal memberi hukuman/teguran adalah:
- Tegurlah langsung saat anak melakukan perbuatan yang tidak baik.
- Teguran dilakukan karena memang layak dan dapat dimengerti
- Teguran memang terkait erat dengan hal-hal yang dilakukan
- Teguran hukman hendaknya didasari dengan kasih sayang dan respek bukan kebencian. Diusahakan hukuman seobyektif mungkin dan terjauh dari rasa dendam.
Walaupun hukuman kadang-kadang diperlukan namun pujian dengan kasih sayang akan lebih memberikan hasil yang lebih efektif. Ulwan mengemukakan bahwa Rasulullah memberikan metode dalam pemberian hukuman.
- Menunjukkan kesalahan dengan penjelasan
- Menunjukkan kesalahan dengan memberi isyarat
- Menunjukkan kesalahan dengan memutuskan hubungan
- Menunjukkan kesalahan dengan memutuskan hubungan
- Memberikan hukuman yang menjerakan.
Sumber:
Hand Out SENDI-SENDI KELUARGA SAKINAH DAN PENDIDIKAN DALAM KELUARGA.
(Oleh: Prof. Dr. Aliyah Rasyid Baswedan (Dosen Pasca Sarjana dan FISE UNY)
(Oleh: Prof. Dr. Aliyah Rasyid Baswedan (Dosen Pasca Sarjana dan FISE UNY)
Hand Out KELUARGA SAKINAH. dr. zuhairi Dahlan. (Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta)
Hand Out KELUARGA SAKINAH. Drs. H. Hujair AH. Sanaky M.Ag. (Dosen FIAI UII Yogyakarta)
Diolah dari http://mediabilhikmah.multiply.com/journal/item/2
0 comments:
Posting Komentar